Hoki es yang dimainkan dengan berselancar di atas permukaan es.
Bobo.id – Teman-teman ada yang tahu permainan hoki?
Olahraga ini termasuk salah satu cabang olahraga di Asian Games 2018.
Hoki juga sering dipertandingkan di berbagai acara olahraga lainnya.
Yuk, kita simak fakta-fakta menarik olahraga hoki!
BACA JUGA: Jadi Cabang Olahraga di Asian Games 2018, Inilah 5 Fakta Unik Seputar Olahraga Golf
Hoki disebut-sebut sebagai olahraga yang menggabungkan sepak bola dan golf.
Sama seperti sepak bola, bola hoki harus dimasukkan ke dalam gawang.
Namun, bola itu bukan ditendang, melainkan dipukul dengan stik atau tongkat khusus, seperti olahraga golf.
BACA JUGA: Fakta Seputar Sepak Bola
Ada tiga jenis permainan hoki di seluruh dunia, yaitu hoki lapangan, hoki ruangan, dan hoki es.
Sesuai dengan namanya, hoki lapangan dimainkan di lapangan berumput.
Sedangkan hoki ruangan dimainkan di dalam ruangan.
Ada juga hoki es yang dimainkan dengan berselancar di atas permukaan es.
BACA JUGA: Sejarah Penggunaan Kartu Kuning dan Merah dalam Pertandingan Sepak Bola
Hoki merupakan olahraga beregu dengan jumlah pemain tergantung jenis permainannya.
Hoki lapangan dimainkan oleh sepuluh orang pemain dan satu penjaga gawang.
Hoki ruangan dimainkan oleh lima orang pemain dan satu penjaga gawang.
Sedangkan hoki es sama seperti hoki lapangan, dimainkan oleh sepuluh orang pemain dan satu penjaga gawang.
BACA JUGA: Manfaat Bermain Sepak Bola untuk Anak-anak
Stik hoki bentuknya hampir sama dengan tongkat golf dengan ujung bawahnya melengkung.
Dibuat melengkung agar memudahkan para pemain memukul bola hoki.
Namun begitu, stik hoki tidak boleh terbuat dari besi karena hoki merupakan olahraga yang dimainkan secara beregu.
Bayangkan kalau salah satu pemain tidak sengaja memukul pemain lain dengan stok hoki yang terbuat dari besi.
Bisa gawat, kan, teman-teman! Maka itu stok hoki dibuat dari kayu.
BACA JUGA: Ketahui Fakta Seputar Sepak Bola Perempuan, Olahraga yang Sempat Dilarang
Kalau di sepak bola, hanya penjaga gawang yang boleh memegang dan menangkap bola.
Sedangkan di hoki, hanya penjaga gawang yang boleh menendang bola.
Yap, bola boleh ditendang oleh penjaga gawang untuk mempertahankan supaya tim lawan tidak mencetak gol.
Maka itu, setiap penjaga gawang harus menggunakan sepatu yang dilengkapi dengan alat khusus.
Alat khusus itu merupakan penutup sepatu yang diikat dengan kuat.
Penutup sepatu ini berfungsi untuk membuat sepatu jadi lebih tebal sehingga penjaga gawang bisa menendang bola yang keras tanpa membuat kaki sakit.
Nah, itulah beberapa fakta menarik dari olahraga hoki.
BACA JUGA: Futsal, Olahraga yang Mirip Sepak Bola dan Populer di Amerika Selatan
Lihat video ini juga, yuk!
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
Berjalan adalah gerak melangkah terus-menerus dan kaki selalu kontak dengan tanah tanpa terputus. Tapi, tahukah detikers kalau berjalan bisa menjadi salah satu cabang olahraga dalam perlombaan?
Jalan cepat atau biasa juga disebut dengan race walking adalah aktivitas yang mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Aktivitas ini merupakan salah satu nomor olahraga dari cabang atletik.
Olahraga ini mengandalkan kelenturan tubuh pemainnya, lho. Gerakan jalan cepat berbeda dengan berlari. Jalan cepat mengharuskan kaki untuk selalu kontak dengan tanah atau kedua kaki tidak pernah melayang di udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jalan cepat merupakan bagian atau nomor (dalam cabang olahraga atletik). Perlombaan jalan cepat terdiri dari 5 km, 10 km, 20 km, hingga 50 km dan sebagian telapak kakinya harus menyentuh tanah.
Dilansir dari laman Usatf.org jalan cepat adalah suatu perlombaan yang dipertandingkan di semua tingkatan cabang olahraga atletik, mulai dari atletik remaja hingga dan termasuk Olimpiade.
Jalan cepat memadukan daya tahan pelari jarak jauh dengan perhatian terhadap teknik pelari gawang atau tolak peluru. perpaduan dari gerakan-gerakan atletik membuat olahraga ini masuk dalam tanggung jawab organisasi atletik di level dunia yaitu International Amateur Athletic Federation (IAAF).
Dalam Pekan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (POPSI), jalan cepat masuk dalam perlombaan atletik dengan kategori putri sepanjang 5 km dan 10 km untuk kategori putra.
Dikutip dari buku "Dasar-Dasar Atletik" karya Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo, olahraga ini muncul dari kebudayaan Inggris yaitu berjalan kaki dalam jarak jauh yang dikenal dengan pedestrianism. Pada mulanya, aktivitas ini digunakan sebagai media taruhan uang tunai yang dilakukan oleh masyarakat Inggris.
Namun, seiring berjalannya waktu aktivitas ini populer menjadi suatu olahraga di Inggris abad ke-18. Pada abad ke-19 karena kepopulerannya, olahraga ini mulai diperkenalkan di Olimpiade London, tepatnya di tahun 1908.
Lomba jalan cepat menjadi pertandingan olahraga yang harus dilakukan oleh laki-laki, dan baru 84 tahun kemudian, perlombaan ini masuk dalam kategori perempuan untuk ikut serta berpartisipasi dalam olimpiade.
Teknik Dasar Jalan Cepat
Meskipun olahraga jalan cepat tampak mudah karena seperti aktivitas yang dilakukan dalam keseharian, tetapi jalan cepat memiliki teknik khusus agar tidak cedera dalam melakukannya. Menurut buku "Dasar-Dasar Atletik" karya Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo berikut teknik dasar melakukan jalan cepat:
Kompetisi jalan cepat menggunakan start berdiri. Tahap awal dimulai dengan sikap bersedia atlet yaitu berdiri di belakang garis start. Kaki diletakkan lurus ke belakang sedangkan kaki satunya berada di depan dan lutut ditekuk. Adapun posisi badan lurus maju ke depan dengan posisi tangan rileks berada di samping badang.
Ketika terdengar aba-aba mulai atau "ya" atau bunyi pistol tanda perlombaan dimulai, gerakkan kaki belakang ke depan dengan mengayunkan tangan ke belakang dan ke depan secara bergantian.
Sikap dan posisi badan ketika melakukan jalan cepat yang benar adalah lurus ke depan, siku membentuk sudut 90 derajat, dan tangan bergerak mengayun bergantian secara harmonis dengan langkah kaki.
Fungsi gerakan ayunan lengan saat melakukan jalan cepat adalah agar badan tetap seimbang saat melangkahkan kaki. Selain itu, momentum ke arah depan badan tetap terjaga dengan adanya gerakan ayunan lengan saat melakukan jalan cepat.
Adapun arah gerakan pinggul yang benar saat jalan cepat adalah naik dan turun. Jangan gerakkan pinggul ke arah samping agar terhindar dari cedera. Selain itu arah gerakan pinggul yang benar saat jalan cepat harus berlawanan dengan gerak ayunan lengan.
Kaki digerakkan ke depan dengan berat atau beban tubuh bertumpu pada paha. Ketika menggerakkan kaki ke depan, lutut sedikit ditekuk seiring dengan ayunan kaki dan ketika kaki bersentuhan dengan tanah yang mendarat terlebih dahulu adalah tumit. Pada gerak jalan cepat posisi kaki belakang tidak boleh diangkat atau harus tetap berada di tanah sebelum kaki depan menyentuh tanah, karena jika tidak maka atlet bisa didiskualifikasi.
Teknik ini digunakan saat memasuki garis finish. Teknik akhiran pada jalan cepat adalah dengan menambah kecepatan ketika memasuki garis finish dan tidak langsung berhenti di garis. Setidaknya jalan cepat masih tetap dilakukan 5 meter setelah garis finish dan ketika menyentuh garis akhir baru turunkan kecepatan secara bertahap hingga akhirnya benar-benar berhenti.
Peraturan Jalan Cepat
Dilansir dari buku "Kepelatihan Atletik Jalan dan Lari" karya Dr. Suratmin, S.Pd., M.Or. berikut beberapa peraturan dalam perlombaan jalan cepat:
Jalan cepat merupakan gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa hingga hubungan dengan tanah (oleh kaki) tetap dijaga dan terpelihara.
Mereka harus selalu mengawasi kaki depan yang berhubungan dengan tanah sebelum kaki yang lainnya meninggalkan tana. Perlu diperhatikan juga, bahwa kaki perlu diluruskan minimal sesaat.
Seorang atlet jalan cepat akan didiskualifikasi apabila ada dua orang wasit sependapat dengan wasit lainnya bahwa cara jalan atlet tersebut tidak sempurna dilakukan.
Seorang atlet yang melakukan jalan cepat akan diberi peringatan ketika jalannya tidak menaati peraturan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Atlet akan diberi peringatan sebanyak satu kali, apabila melanggar peraturan yang ditetapkan maka langsung didiskualifikasi.
Penyegaran dilakukan pada perlombaan 20 km atau lebih dengan periode setelah 1 km dan kemudian setiap 5 km. Penyegaran dilakukan dengan berjalan di atas garis lurus, gerakan mendorong menarik, gerak drive, dan perubahan irama/ ritme langkah. Tujuannya, untuk mempersatukan kembali gerakan yang sebelumnya tidak seirama.
%PDF-1.7
%µµµµ
1 0 obj
<>/Metadata 94 0 R/ViewerPreferences 95 0 R>>
endobj
2 0 obj
<>
endobj
3 0 obj
<>/ExtGState<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 419.6 595.4] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>>
endobj
4 0 obj
<>
stream
xœÍIsÛ¶úîÿÅNIt:�ÉÖ彤Ó7vÛCÒƒl«²ãDRm:�üû‡@ dÙÓæàÈ ÄoßA/žÝtW.Ï»âÛoϺny~¹º(Þ.N·»?§Ÿw«Å/ËõÕfÙ]m7‹“»³–~\-/V7ß}W<ù¢øëø¨Bü« §EU0,P]pÁ+nVÇG¿UlŽ�žŸ-¾ÇÆÅéŸÇGX¬
\К ÑœµðßéGy臓¦Xßʧkõ[«ûáøèí¬(ÿ(Nÿs|ôJ>îÇG?üdM^#ùµ‚SŽx�¦Âî©H¯Þ¼( <ßvÝöcZ
ßo·]&)�ªF¢à1IdH~u)H˜ ž‚ô —T5mQnÉ‹“Ýrb}ó⧗Eµx½Ü¬‹Ùj3ÿõ¤|ŒàHˆ:L Ž :Fþy9ç³gåœõŸ
øôÓ„9‚NCœ¤À?Žw)BëµÒOHQEð—r^Ï^‘?‘/KL{Â,çtö+|z]bÒR?gåƒÔgàC¹€1ÍÀù5C{,ÖJ -�ÏDÏßΞ¡'0‚†@ë‘ÐÌ
ÑRT'!½UX–óvÖ•uÿá¦l{P¶°’¿}(õ™ëãþÓ>³ê-—,iäHL5È“Uƒ%XWóJ¿�¶ÀàÏU©ü†`’?íì–—–uíìúýÛ²¹o«“[wO`îˆ,)¡)Bž¢mH
Â)HçeÏ•3Þ
|X—BÓo¹iùr£´ÎèoȃMòwŽ«ÙGp`ýcv°ŠßVëp$´ñ ÷ÏRÈ8�I�—#Æ¿p)‚1KήFö€3ÕÊŠ„¨Kâ ƒBs ¿X„aþFH‹»w¥Ï›}õÔÏŽh™‘-œ4O¿†…»Þÿ„èð¶Gxå*Óºÿ‚Ðw¾(¦‘.«P3æì€õ�«Í}BHœ›„U_6†$½±OeÔ�Ð3å4o™F5)j³2–T8’8$+s ]±võÀ²�dáa
î1Ž¯Œ÷¹sN|ö¾ö”88¢[×y_‚ÅFwI‹ð”µÃ1ÃÆ<掯œ F”A‹žyF¹åZ§C¦ñÚÄ5|p|Ën€æ[l²²Ÿ0ŽšâÉ(�hÔdzó½<ôT÷½J#æÚE†ù¯§r‡˜ÇÍvä
=˜‰!l�.@Ä„£¶I!ú€ˆ˜ŸI6†.Ö?y¾]§ˆ°aó붺`ó@ÃóÿŽ X°›�‘~F›Ì¹¼¼nå)G�™²×¢œ
ÁªÚyuO–:u“eÅ¿óÈ·Ž�ôÀ͉�5Z×ärB{Œ?pmx>‰j#¿žQ™Éâ1ÓŒ¹HAPºG¡àˆ¯Q™±ÆT@7&�µ•ð*a¦‹j¸¡2™J`‘—অaÒEŒÿVß{?%ú ƒ"猺R"‚¤0h
7¹Ì
½n ö%$A@æIƒqͤàZÀ¥#�Q’ÁŸý7T0ƒ<óicó�dÚ˜„iÁ†õ¡SãiÞ߀½i)gÒDž°áWelºâƒ¯îOÅR÷Ë&q¶ht¥ßTuìl·³ßÙ;¯Õi0�‰´f±ðõ^6Æ;J[ýHb[AaM‰„áÕû¡YgëŠ{éÚ¹™u,ŽzäÜ£…ÓY'1WÖáõ"ÜækÝcÐ�ÊUÞœH Ò¤ˆéÁµ¦€˜«6tPB(#shSB2R»ô™ öœ´Jôþ0°IuÀ賕ûe�ˆ‹ýî8Ú d/ƒYÄ3&Yê«YÚÆ5N(?„žQÓêæšÃ’o“ž–»¼ô€„,äm²,ð:Àº©èØ°ÅæÚb—ZźýI$B`@œJOïa:c•UuµfQ5ÞÔ´ùàdÔ™êvlâLµ»ÆŠëŸÜu×þ]4�,uz?ô¯°æË_{wˆf“3™òî/®�|½³ý«ˆ‘;¾AôXYOb4-Uæʧ¤Wnl¿üÒnéÓ2œ;ž\§AÑö€$F8ÝõÞŽÐ!Vn&hlÆå2‰T%Zò�ëϻŨM�ÎJdË`6äG0(p�©Ú^�šð;�¶¬1£º=Œ±‰.�j¢KÚ6â¤OL=óiÓ{z p"x3×Ö4�|æ!.I
{æ‰�H@}@H9„Ž7kY]A×þH�4zÓqHnkYºìümÁÓÀm ÷òì¬ð)¡7 ø~®ifÅW¦1z%•€LRdÁ‡öôR:¼M#eH…{ Àºî“S1°Ñá'°E0<Â->mæܧX»‡ƒzO!3nO˜¤Î-e'«É¸ˆSüfTN~,Ür3¬7t¢Tz5߶çÍ‚¯i$†½›åUWêNXÔ›;ÛÚÚzÆT†S˜b5m½6RÎ<2c¨jø °X~Pé79Þ•“\iÁ5‡�MÛÔZ/œ[º)—ˆ×}¹œ|HÌ‘Ç£É> ‰O)ök·`<;�
ó
F©ÖJ?‚pš,‘)ß“îº×È´Y¦e¼Ë,®³ª±Tb§ÂW•Uã‚Uwè ƒsE‰?ÒqP„MOÜg·Ï8ŒÀ&êŸÚÂ…Çdï¦×¼ŒpwÀ`ݾ?Ç4Öü™Û&¦:aMÌj‚öã˜ù~\ŸOÚÛÓ•„ˆ9nZ˜Vߨk!7¢ÖðÖ6Í8\:r(}žblTzˆèPuN%5‘¸aŸÍƒ\žQס}0iDhÈpÊMbl¢ç_XÐ'ƒ®l‚'‰ÎG&kŒÃ‡g˼‹€¹qWµ/ϘïvXIu?åzT£uW4yј¦d.’±ªv©È*/â<öÆÆ`à‹O…`ÃëÍù½US´šÉ�õOΨaÙÙ¹Ñhmcƒ{W•¶\5P‚;žC³ˆEâUÖJ‰©J)Î×ØÀiº2^Ë.‚×ãÄl\Á!Ã{€ò…+©¾[ËÚRs¦“L@:™@Û&z€ _'½/¹—øÜÚôÃûÒàVazåUnwFE¿Îî
I«®‘&¨òì#H˜|JÝâÑÕôüõ‘ÙJ5Æ8,QÅ}Å#ýüa^=ÕáèýêðÇhÂmü¸y¦
)¦|‰�•�eIÁN,ÞwïFÂîá£ÛÁÔ^pª® Š¼�øè~Ò�¸•èƒ~d¯i�Bœ×¹õ‚`zgó}/hŒž–©jœ@Ò‡EÌ<þŠAÅÒ>ØŒÞçÆ“[šëñÞ5íŠe~ã ®kS¤y·1*v¸êù†Øcí_‚5ïE«^Ýp >O´ùõø¢|ÅL·NªÙz 7�2Ð&æAMÆÿÛ ¬¦A¶‹hµÜ!¸�ᦤ¹€¡ä·,Oeá”@ÞŠ2†>ÔÖêô›!©îÕ�t):(ÐÓiÓš£-åºw¹YC´€wågnêěȱ©&rÐ[dc”l»ßeð#íÝ~õÒjÎmIøé#uÐcXDô 3³ù€"�$8ŒQ;îÄGKM(â“ùEâÈ8†^ØÔÈË‘l_!oB/�‰¡™—0.M@2Šym]�ë^=íÞçÿ:nù}š´HÌ3{@ÎËW@V�M¹€{Qò‹Jå‡çogh
-²d‹äŸ§ðGb<÷"ƒ7U÷õ)³æ4ª3•@ÿ#Ö %–’QzçtBSeŸÛû�¦D‰Ô—f/ñF2Ó½¡/#%�˜BWÛ:ú—\ž4Bä‰b–æí|jæ
éEŠàÒXç&!(¡ÍèÌ-p¹Ÿ—C˜UpÏ8�ÜÐ2½QŸ>i+8×ëY/ó`¨kàRö¿‘$~âw_0ÜïI Ï�q�&3¯>y8I”æ(Œ./C™z™èPC¿}åÞɽˆåùí�%Hç3TØ:W!¼�*põGˆ¢˜sé%jª2—wåá ¡¨�+g
‹‰ù÷ƒmèt‰åË•”—ºgÑÀ¸uou«_¦ºyÁ8¤/ beäÿÉèP
endstream
endobj
5 0 obj
<>
endobj
6 0 obj
<>
endobj
7 0 obj
<>
endobj
8 0 obj
<>
endobj
9 0 obj
<>
endobj
10 0 obj
<>
endobj
11 0 obj
<>
endobj
12 0 obj
<>
endobj
13 0 obj
<>
endobj
14 0 obj
<>
endobj
15 0 obj
<>
endobj
16 0 obj
<>
endobj
17 0 obj
<>/ExtGState<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 419.6 595.4] /Contents 18 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 1>>
endobj
18 0 obj
<>
stream
xœÍÛn7öÝ€ÿaE4^æVriÚÝmÚ.ìb’>(¶,;²eo*g‘¿_žžÃÃR’N°KCrxxî7êôùÇíÍÕâb›}ÿýéóívqq½¼ÌÞžžß?üyzþùayúûbu³Yloî7§g�ï·ðèçåârùñ‡²¯^fÿ9>*òþ«d©²"Ӣͫ¬lË\g—ÇGÿþ[¶9>zq~|túZdBdçWÇGÂL,2‘•Un–e¥nò¶ÉÎï̤ŸÎêlõ—yk¶ê¾5öÛOÇGoOäìÏìüÇG?š×ýëøèë6¯d.ýÍ»=íVÙmõÕ@!FT™— �Ê~|ó2;�PûÅýv{'øëûûm"‚Ë¢Í묔¹6‡ü?Ay“jòÔøÎNÏ@ö›—•§¿,6«ìd¹™ÿq6ûtê·H™«1ôÿœÍõÉrÖtÿßÍæêäa6oNæÛvVšÃ͵”ÝG˜°†±
üscžtß3>ÎæBœü5«»oïaÆ#üÃ^ÖíÒÏúAÚr�6ìÕ+øŒóæýExÞ%>„Ýv¾ûì-X±U×8BÐÀò/#ê
È륇ÎÇá!n,â
w¾[óh�äêÇÞsuÏ{DÁj‘�vÿà;ú矼çnK˜±âêûľ°P>ôtžé0MxïŽùÆ®€�s4îŒäéé£Û*¤äì#í#ݧ¢qkÑÏAÔ`©áº_á3Ñð‘ÄêY?'ááDÝæmìl„a€àER ŒïÝÁ[‡…5›�«àïñDv,Ž6’7²@ž@j¯ùÞ“»Ñ¹›—ÝŠÎÓsU\ËqeÔ`Î5�‡Ï~ìʼîÞt€Ó: 1tµÓÈ žyLª�›Nׇ·NzÊFäMt§ ÚÝôÄ]Ä;)
@¥ò¢ Ã�¹™|ñödó5˜*Çþ°AUdË·3Þõž¬õÁ®“ž·msÛ;©›!iÐ÷-XOe|§Ÿ1*¸%=á$�8�B`ä4Ô ý°sŠq|ƒÊŸ Lzŵ)ú1W²’ÞCk5âdúF©�í
z&eÎ]Œ@Ùì–e6¾3>)Ý>h ½(l±-×’=Þ6nzHù³Çd¶úÇh¸i㤬¯”aý:F�´¤`£[‘�=:ï$'E.Æ@Å®H×w <0þª+Ÿ7‡�j]uœæ%�\J‰¯uÌ‚PüY[–Ú™w´€Æ}6!Îí6¡“Ê-M”m(ˆ†´ §ãBÞ©Õ¢cïm�Mù`ßCµ›³F7p ?½w,ÀÓ[£Ùƒµ„#€#uR&–�1´(Ê“‹ôyòF�³¦ÌäzÒï(Ê{ó’sÙê0aa ”hMé_4:ocg@aA�®À·”¶åªFî&]# îââ”@4Äe qŒx8B©¡TeR‡TI
©Ù(Ñ€0në°s™6×@Y(²{ZcYê[MCk«•n1Þ“Ôé-·ˆ«‘DcÑ
ÙÄAdÔ›žçÿ
>ïc¦¹Ô¬RC9ZépB¡�Ñ[Sà
;—”Ê’‹öÓ çÛö“ ¾ƒÛL@–ºˆšET¶T „1BÀ J*ºÎuƒþn&tom¹Û7Fmõ¤ƒ$5¾-À?ªÕd=²ËÆv®GÒde™«èÆiÓ±U“·‡œqX;K Cۂᅥ`®œ8rX�Ãœß$B_Ö€¯€Ý�ø§eŒT.ù˜§iQåqØvró²ª�ÆÚ`ÜÑÁJayù„Âv÷Âaå…ÞcëÅÓ$×lÔ¥NÖ>eŸ�–š„¼º™Ú'œÿú¨$ĪM>Ã,BË;SàÔ)l?j_3¬Q׬£>‘q U‹–ðübÖ8–p=/ýàÇÜSµŸ@Z$œð$�ÁOq\–B¹�Ý�º!´äÎ:,ñøY‰.çràO¸ Œ‚nÕ¸°d•”tyØ”zµ�P„Ä
¹F™qJ €!mÓD HkBT“Ë:²“ŬTˆê}\ÞöÅK1I«ÒD ¥ü8’²í|¥àNïNÒz¹*~¨7��Ú꼊{ÔõX€À”a�|+éëÔ™ApÙTL2¤Ù€m…ù àÃw8øÒ—w3fÚœ¹ycÞÄM?u.b9(M ‹:�gÆ|ƒ6*›(Ýò¾+?pVFÃ{îiø´ÓRuZ&zg°ÐVñ 8ôUi-e˜�&µ;ÿiXÑ{€è‹O5$E•ªd—X¢j
æ’¸ãˆNï
ëÜ+ãGìëô³(ê)ît4
ï •à9º…±î0˜3(ÍýZ¥â#YzÎv™¬¦!F#
�àˆ1dOaÂ(Â!zj÷D-TNh$`ú†®Ý´Odê7Hì›Á"˜�x“Ž�B@rž8 ®ô¡±lºf¬0>wFÆx^~„g;gN¨Ú€ð‰¶Âo”+I
IÛäQ@¨À Dݲ&¿íÁ¿!pK\‘´GçU3¯\5à•‡w
ùB¨H[§±»©nÇBm&�ÍŒ�yâA¢Ø=5üf&ª¾ÄGCf»¨”¶þâçðâIþŽ›öƒÉŽŠõm|/%p}BV…¥9’RYB{oä‰o9Hh$‹l¬�T…x:ˆO÷9¾½`¹ÉÐÑdzz¶-Ï&`ê'y€�L¤ˆZ´•jNaáv¤¤™4Ö1 ×½h±æi¡dÍ%Ú&ø:ô½Gñ¤ËDñ[_]Êt>>¿ø¢ùůS•]_Ú“,Ó¶§’ôí⼯ D.ÇxD˜I›=à&ÙWmÄ_2“¨)hƒ‰é©ðMCR‘&E(ñï°`œÄn÷ ~æ
Ôüe÷D¿tˆ&¤”Ö|ÿp”—OÛš�&
[04\x#
ÏàîºáÍà ê44Cêú†äT}C²¨À
Aú0@4åñ‘ÀÀ™”0†ÂÃ*0kÙ€h.f<�·rÙ™ñ{.M°ë…™vÕÌ@ ð2�y
i½à%Š”ýö*/¢›§íì/AN#;�¼:ß\Úƒ>4s„ÈÝôðr
’¤Ýë·f% wö.³ŒØþE‰Xé«ùX’"Ù™®aE4{ÄWÙa ëª+�ñ§¬�5Xí«°U®+§7ProQU»ípIÃ$"qB¿”1¼¤í³P]Wd+w\ ýàÀcÄEzÀu>À|Þ%Ï6däDY,”‹pÕv”hÝ:õë‹ó8é5ôúVŒwÈÜx.TÐ{fa`lòäàêÖ*†œ_L�c}w€Øï>8ÓˆÂJƒ�]4Òâ$ôÛ†)ì©®”ˆ²„Zêþâ&‘\ß¹rö7à¾WodÏsJ`&¡UÚ6Bˆ¦<Ä?™"‡Y@3‚Á×i·ªà.Hd+ÏbÚ GjDš»”5(í61hÈZQCÃ#Ü«©ü5-Cê›3ñEÇÄ#¦UDSîɵˆ§5^Ñýá‘^뮇\]~I~’+¤²êÊØ´¥£N•ŠmuųҌ{+ÄëOŸ³Ì
µ.óªÀå õð™*B¶!Ô+x=-lð„2X•ÌOQá«y®"¬%¿Ñìž@#eçfXùnÖ ûˆ~ØÉKZ…2”Kñ,š ߀b¢é¨ ÛÌQ+íÙ+|ðb6/ý³8CÈ°N¶:’5äô&¯ …ã†ð¼Y¢æᔓ²³Ö#äWü9D§n9pƒ¬ÜÔ)tÞŒk5‘:1úàVÜ?›]°›èU½#ú䳆LKKCQhJMj�š4Œ3ÛzÛ£=f1º’†Œ`Æ
ÇQ1õû†'üÑœVæEà·ùÆá*]…1Î
‰%©:ž]ð®S€_è.ŠÂ¬�Ö &ôTÇbW“Ï3o´Ó‡é˜
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!